Langsung ke konten utama

Menemukan Pelangi Hati (Part 1)

Selintas ku berfikir, tiada tempat yang pantas ku jejaki di bumi ini.

Tiada manusia yang tepat untuk ku percayai.

"katanya banyak orang yang sayang padaku ?"

"Tapi mana? "
"Mana mereka? "

katanya...
dia bisa dipercaya.
mereka bisa dipercaya.

"berulang ku bertanya, tapi mana?"

Tiadakah yang begitu tulus mencintaiku???

Tiadakah yang bisa menenangkan diriku???

ya...
aku sadari...
mungkin aku terlalu berfikir negatif...

namun semua telah terbukti...
aku berjalan bukan hanya sekedar teori...

ku buktikan satu persatu...
dan tetap ku tak temukan kasih sayang sejati.

"Tak perlulah diri bersikap berlebih Afifa Fitiya...

(berbisik kata hati)

"jika kamu tak bersyukur sungguh tak kan ada yang bisa memuaskan kehausanmu"

"apa yang kau harapkan dari manusia-manusia ini?"

"mereka memiliki problema tersendiri,
yang mungkin kau pun juga tak mengerti...

kau pun dianggap egois karena mementingkan diri sendiri"

sejenak ku pun melayang...
membawa arah fikiran melanglang di awan...

jauh...
jauh...
dan semakin menjauh dari jangkauan...

tetap saja ku berduka...
tetap saja ku merana...
tetap saja rasa ini tak menemukan warna...

"mengapa hidupku begini?"
Tiadakah air yang benar-benar menghilangkan dahaga?

tiadakah kain yang benar-benar bisa menyerap air mata?

tiadakah kehangatan cahaya yang merasuk menembus ruang hampa?

Afifa...
sepertinya kamu perlu piknik deh...
udahlah ga usah dibawa repot...
nikmati aja hidup ini...
cepet tua loh..kalau kamu begini...

tuh lihat..anak-anak yang berlari kesana-kemari...
mereka aja bahagia banget..dengan dunianya...

tuh lihat para pasangan suami istri...
mereka juga sangat menikmati kebersamaannya...

dan tuh lihat..meski mereka udah kakek dan nenek namun mereka bahagia..
tetap saling mendampingi walau usia sudah senja...

ya...
mungkin kamu benar wahai hati
jangan terlalu difikirin...
lakuin aja banyak kebaikan...
dan satu yang mesti kamu inget banget...

ada Dia...
"apa??"

ada Dia...Afifa...
Dia yang selalu mengawasimu...
Dia yang menjadi bagian selanjutnya saat kamu sendiri...
saat kamu berdua...
saat kamu bersama kumpulan masa...

Afifa terpana...
Dia...
apakah Dia yang yang namaNya tak berhenti tergaung di seluruh dunia?

ku dengar ada media yang melansir bahwa suara panggilan itu tak terhenti saling sahut menyahut...

ku dengar...
ku dengar beritanya...
saat aku belajar menjadi penulis di suatu lembaga...

apakah itu??

wahai hati bicaralah padaku...
jawablah pertanyaanku...

mengapa engkau kali ini diam membisu??


Masih mencari...pelangi hati
(unsplash.com)


Bersambung...*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guratan Terdalam

Sungguh sebenarnya aku seakan tak bisa memulai ini. Memulai kata yang menggambarkan kasih sayang diriMu yang bisa ku tuliskan. Entah darimana aku harus memulai ? karena terlalu banyak luapan perasaan yang tak dapat aku ungkapkan... meski beribu kata telah ku keluarkan.. namun tetap saja itu seakan tak pernah selesai... dan tak benar-benar melukiskan yang ku rasakan. Aku ada disini... sungguh belum lama ku tahu... bahwa aku diciptakan bukan untuk untuk merasakan segala apa yang Kau ciptakan di dunia ini. Bukan juga untuk bersenang-senang. Aku duduk disini sungguh memiliki sebuah pertanggungjawaban, apakah dudukku dalam menuju suatu tempat, ku lakukan karenaMu?... apakah atas dasar niat lain? Apakah hal yang aku lakukan selama aku duduk...adalah hal yang Kau benci? atau adalah hal yang Kau suka dan juga merupakan perintahMu? Aku disini sungguh memikirkan dan merasakan nikmatMu begitu besar. ya...Allah.. Sungguh Engkau hadirkan dua cahaya karuniaMu pada...

Bubur yang Tak Biasa (part 1)

assalamualaikum sahabat... ketemu lagi nih sama aku di catatan-anita, sekarang cuacanya lagi hujan di daerah ciputat... hujan-hujan gini cocoknya sih tarik selimut sama bobo cantik ya hehe..."setuju setuju??." * maksa banget ya...😁 Berhubung suami sudah sarapan dan berangkat mencari nafkah untuk istrinya yang katanya "tercantik" ini...eheem... *anita geer banget, Dan karena masih perlu istirahat juga karena perjalanan kemarin.. jadilah istrinya ini sambil rehat sambil bikin tulisan. Sedikit curhat ya sahabat,..ternyata nulis itu bikin kita happy loh (pasang muka bahagia 😊). Sebelum-sebelumnya aku terlalu serius kalau mau nulis di "buku pamungkas" nya aku. Jadi sedikit bocoran nih...buat sahabat, buku pamungkas aku itu buku catatan-anita yang nyata... biasanya di buku-buku tulis, binder, diary, atau apapun bisa hihi...ah sudahlah.. Back to the track, Kenapa sih aku ngomongin hujan atau tentang cuaca di awal ? karena sebenernya ...

Masihkah ku mengabaikannya?

Kala mata ini masih dipinjamkan setitik energi dariNya... masih bisa ku buka lembaran cinta dariNya, sebuah kisi-kisi kehidupan yang tak lekang ditelan zaman. Sungguh melekat dalam ingatan, menyatu padu dalam qalbu.