Langsung ke konten utama

Apa yang dikatakanNya tentangmu bulan (PART 2)

Dialog cinta Dengan Bulan

(2)


Unsplash.com


Bulan...

Hari ini aku ingin sekali membaca surat ke -51,

charger hidup 51 yang bernama Az-Zariyat yang maknanya angin yang menerbangkan dalam terjemahan.

Bulan..
Di awal ayat-ayat ini menegaskan...
Bahwa Allah...Tuhan kita...membuat suatu perumpamaan yang begitu tinggi dan mulia...

Tuhan kita bersumpah tentang hal-hal yang sering sekali ada di pandangan kita...

Baik itu angin yang menerbangkan debu,

Awan yang mengandung hujan,

Dan juga kapal-kapal yang berlayar dengan mudah...

Dan Tuhan kita bersumpah atas sesuatu yg gaib bagi kita...

Yakni demi (malaikat) yang membagi-bagi urusan...

Bulan...

Mengapa Allah memberi garis besar pada kalimat ini?

Sungguh apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar.


Dan sungguh (hari) pembalasan pasti terjadi.
Bulan...

Tuhan kami benar-benar memperingatkan kami akan ini...

Tuhan Kami sering sekali mengulanginya...
Bahwa...
apa yang dijanjikanNya dalam ayatNya adalah sebuah kepastian yang tak kan bisa ditawar oleh siapapun...

Bulan...
pasti Allah menginginkan kami yakin dengan seyakin-yakinnya akan ini...

Yakin bahwa segala apa yang dikatakanNya dalam ayatNya adalah sesuatu yg akan terjadi...

Dia Yang Maha Penyayang sungguh inginkan  kami  agar tidak takut bahwa janjiNya tidak akan terlaksana

Pasti..
Ya pasti akan terlaksana akan dipenuhiNya

Menjadikan kami yakin bahwa apapun kebaikan yang kami lakukan akan dibalas melebihi yg kami kerjakan

Dan keburukan yang dilakukan hanya dibalas setimpal sesuai yang dikerjakan

Dan juga bahwa ada balasan yang sangat besar bagi orang orang yang bersabar dalam ujian untuk menegakan apa yang dibawa para rasul...

Dan bulan...

Allah juga mengatakan bahwa pembalasan pasti akan datang

Akan terjadi...

Dia menegaskan bahwa apa apa yang kami lakukan ada catatannya...qs 7 al araf : 7-9 dan juga pada ayat lainnya bahwa yang kami lakukan tak kan pernah luput dari penglihatanNya...

Apa yg kami katakan..
semua tertulis dalam kitab yang akan kami terima nanti

Bulan...

Lalu di ayat selanjutnya...

ALLAH BERSUMPAH...

demi langit yg memiliki jalan-jalan...

Kata Allah...
sungguh pasti kita dalam keadaan berbeda-beda pendapat...

Sungguh benar sekali bulan...

Dalam mendekatkan diri kepada tuhan kami...

kami selalu saja berbeda beda pendapat

Ada yang saling menyalahkan...
Ada yang saling mendukung

Ada yang merasa paling benar...
Ada yang merasa bersalah atau menganggap mereka paling salah

Ada yang terzalimi karena pendapatnya
Adapula yang di elu-elukan karna pendapatnya...

Terkadang aku pusing dengan ini bulan...

Sungguh hatiku sakit bila sesama saudara semuslim kita saling menyalahkan...
Atau saudara satu negara...

Aku pun pernah merasa paling benar dan yang lain salah...

Dan itu sakit sekali rasanya...

Dan mengapa kita tak saling mendukung atau melengkapi kekurangan ?

Sungguh mungkin ada sesuatu dibalik ini semua.

Dan jujur aku mungkin tak mengerti...

Bisa jadi untuk membela agar tak dizalimi...

Tapi kembali lagi...
ini semua adalah dinamika hidup...

Aku harus beradaptasi dan menerima dengan ikhlas...

Karena ini semua pun sudah ada catatannya di Lauhul Mahfudz

Dan sudah menjadi janjiNya bahwa antara manusia yang satu dengan yang lainnya adalah cobaan sampai hari yang ditentukan qs 2 al baqoroh : 36

Bulan...

Inilah yang terjadi di negeri ku sekarang...

Kapankah ini akan berakhir??

Sebenarnya aku lelah...

Aku begitu resah..

Dan dipenuhi oleh gundah...

Tapi aku mohon dikuatkan oleh sang Maha Raja agar aku bisa menjalani semua ini dengan ikhlas

Dan lagi...

Bulan...mengapa??

Apakah manusia itu merasa puas apabila saudaranya tersakiti?

Apakah manusia itu merasa puas?
Bila melontarkan perkataan buruk terhadap saudaranya?

Mungkin aku juga termasuk..
Sehingga menjadi evaluasi tersendiri bagiku..

Bulan...

Bahkan saja terhadap siapa saja...

Antara muslim dan nonmuslim
Antara muslim dan muslim
Dan antara manusia dan manusia dimanapun

Tetap saja...
lontaran kasar itu membumi mengeras hingga membatu menyakitkan

Aku sungguh inginkan masa itu

Masa kedamaian...

Masa dimana sebuah peradaban jaya membahana...

dan semua yang taat dilindungi...

Walau berbeda keyakinan...
namun tetap saling mengasihi

Karena sesungguhnya siapapun itu pasti benci bila disakiti...

Ayat-ayatMu sungguh harus ditegakkan...

Namun bukan dengan cara yang tidak dibenarkan...

Walau sang Umar begitu garang mendakwahkan keislaman,
Namun ia tetaplah hamba yang begitu santun perangai mengikuti Al-Quran pada masa jabatan.

Dan memiliki kelembutan meski berbeda dengan Abu bakar...

Bulan...

Aku berkata seperti ini sebenarnya dalam hatiku takut...

Aku takut menyinggung hati-hati yang membaca...

Namun inilah hatiku...
Tak bisa ku tutupi walau dirundung ribuan batu...

Ah...bulan...aku menjadi rindu

Melihat keadaan dunia yang membiru menggelapkan rona qalbu

Ya...sosok itu...pribadi itu

Sungguh aku rindu pribadi itu...

Pribadi yang senantiasa menguatkan...
meski dalam kenangan...

Namun kenangan itu jelas dibukukan oleh Sang Pencipta...

Dan namanya menorehkan sejarah indah bahwa akhlaknya tersohor mendunia.

Pasti kau tahu bulan...

Dialah...

Dialah Rasulullah SAW...

Rasul pembawa kitab yang menyempurnakan...

Walau dihadang aral melintang...
Tak gentar bersikap tegas dalam kelembutan.

Siapapun yang menyakitinya pasti dikasihinya dengan segala kemampuan.

Walau dalam peperangan..namun tetap dalam aturan Tuhan

Dan semua ujian dihadapi dengan kesabaran terdalam...

Sungguh bulan...
Andai kau tahu dalamnya rindu ini...

Sungguh....wahai bulan...

Betapa aku merindunya...

Merindu sosok yang menghangatkan itu...

Apabila saja Allah membuatku bisa bertemunya dalam mimpi..

Atau Allah membuatku bertemunya...
semoga di tempat tertinggi kelak...

Pasti akan ku gapai ia...wahai bulan..

dan ku adukan keresahan yang mendera dan bertabuh mendarah dalam jiwa

Semoga saja ya bulan...

Kelak Allah mengumpulkan kami bersama para utusanNya yang membawa kebenaran..

Amin amin ya robbal alamin...

dan semoga juga bisa berbincang tentang perjuangan dalam masa yang kami ada di dalamnya.

Amin-amin ya Allah...

Wahai Bulan...

Kalau sudah membicarakan tentang beliau...

Benar saja...

Benar saja... seakan tak habis kata ku tuk mengungkapkannya

Layaknya syair yang bertema tentangnya yang melagu di negeri tercinta.

Walau aku pun masih harus banyak mendalaminya...

Yasudah bulan kita lanjut ya ke ayat berikutnya...

Masih dalam Qs Az-Zariat sekarang ayat 9.

Allah katakan dipalingkan darinya (Al quran dan rasul) orang yang dipalingkan.

Sungguh bulan semoga kami semua termasuk orang yang tak abai akan al-quran dan rasul yang membawanya...

karena kami adalah umatnya.
Agar kami tak membuatnya sedih dan dikategorikan sebagai musuhNya (qs 25 al furqon : 30-31)

Sungguh bencana sudah banyak terjadi terhadap umat para nabi dan rasul karena pembatahannya.

Sungguh kami tak ingin mengulang sejarah kelam...

Sejarah kelam yang juga dituliskan dalam qs az-Zariat ini dalam ayat 24-60

Juga dalam suratmu..bulan...ya namamu al Qomar surat ke 54... dalam beberapa ayat dari ayat 11 hingga 46

Sungguh kami tak ingin mengulang kehancuran kaum Nuh yang tidak mengindahkan peringatan...

Sehingga Allah bukakan pintu-pintu langit dengan menurunkan hujan yang tercurah...

Dan mata-mata air menyembur deras meluap sesuai dengan perintahNya...

Sungguh baru saja hujan beberapa jam, negeri kami pun sudah dilanda kebanjiran...semoga Allah lindungi kami semua....

Dan kami tak mau mengulang kemalangan Kaum Ad yang mendustakan rasulNya...

Lalu diperintahkanNya angin menghembus kencang yang membuat manusia bergelimpangan pada masa itu.

Sungguh kataNya bagai pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya.

Naudzubillah...

Atau seperti kehancuran kaum Tsamud yang terus mendusta dan bersikap sombong lalu dikirimkanNya suara keras yang mengguntur...

sehingga membuat mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.

Atau seperti kehancuran kaum Nabi Luth AS...

Yang mendustakan peringatan untuk tidak berhubungan sesama jenis...

dan ingin merayu para malaikat utusanNya sehingga adzabNya menimpa dengan badai berbatu dan dibinasakannya mereka dengan sangat naas.

Dan ini pun sedang menjadi pembicaraan hangat di negeri kami...semoga dimudahkan orang-orang yang berjuang di dalamNya demi tegaknya kebenaran..

Amin...

Atau juga seperti tenggelamnya firaun...

dengan segala nikmatNya yang diberikan..dia begitu sombong dan mendustakan segala mukzizat yang dibawa nabi Musa AS...

Sungguh...
Begitu besar perbendaharaan harta dan kekuasaan firaun...

Lalu dimana kita??
Apakah kita yang baru diberi sedikit sekali dari nikmatNya...baik berupa harta atau kemampuan...

Layakkah kita sombong??
Padahal belum seujung jari pun dari harta firaun ataupun qarun...

Dan belum seujung jari pun dari kemampuan...para sahabat...atau ilmuwan yang menemukan banyak pengetahuan...

Ya begitulah bulan...
Tolong ingatkan aku...

TOLONG...
Ya Allah Yang Menguasai diri..dan seluruh semesta alam...

kini negeri kami baru saja ditimpa gempa berkali-kali hingga membuat penduduk ketakutan...

Semoga saja ini menjadi peringatan bagi kami ya Allah....Ya Rahmaan

Bahwa bumi tidak diam...
Bahwa air tidak selalu tenang...
Bahwa mereka senantiasa menjalankan perintah-Mu, Sang Maha Perkasa dan Maha Penyayang bagi yang beriman...

Bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guratan Terdalam

Sungguh sebenarnya aku seakan tak bisa memulai ini. Memulai kata yang menggambarkan kasih sayang diriMu yang bisa ku tuliskan. Entah darimana aku harus memulai ? karena terlalu banyak luapan perasaan yang tak dapat aku ungkapkan... meski beribu kata telah ku keluarkan.. namun tetap saja itu seakan tak pernah selesai... dan tak benar-benar melukiskan yang ku rasakan. Aku ada disini... sungguh belum lama ku tahu... bahwa aku diciptakan bukan untuk untuk merasakan segala apa yang Kau ciptakan di dunia ini. Bukan juga untuk bersenang-senang. Aku duduk disini sungguh memiliki sebuah pertanggungjawaban, apakah dudukku dalam menuju suatu tempat, ku lakukan karenaMu?... apakah atas dasar niat lain? Apakah hal yang aku lakukan selama aku duduk...adalah hal yang Kau benci? atau adalah hal yang Kau suka dan juga merupakan perintahMu? Aku disini sungguh memikirkan dan merasakan nikmatMu begitu besar. ya...Allah.. Sungguh Engkau hadirkan dua cahaya karuniaMu pada...

Bubur yang Tak Biasa (part 1)

assalamualaikum sahabat... ketemu lagi nih sama aku di catatan-anita, sekarang cuacanya lagi hujan di daerah ciputat... hujan-hujan gini cocoknya sih tarik selimut sama bobo cantik ya hehe..."setuju setuju??." * maksa banget ya...😁 Berhubung suami sudah sarapan dan berangkat mencari nafkah untuk istrinya yang katanya "tercantik" ini...eheem... *anita geer banget, Dan karena masih perlu istirahat juga karena perjalanan kemarin.. jadilah istrinya ini sambil rehat sambil bikin tulisan. Sedikit curhat ya sahabat,..ternyata nulis itu bikin kita happy loh (pasang muka bahagia 😊). Sebelum-sebelumnya aku terlalu serius kalau mau nulis di "buku pamungkas" nya aku. Jadi sedikit bocoran nih...buat sahabat, buku pamungkas aku itu buku catatan-anita yang nyata... biasanya di buku-buku tulis, binder, diary, atau apapun bisa hihi...ah sudahlah.. Back to the track, Kenapa sih aku ngomongin hujan atau tentang cuaca di awal ? karena sebenernya ...

Masihkah ku mengabaikannya?

Kala mata ini masih dipinjamkan setitik energi dariNya... masih bisa ku buka lembaran cinta dariNya, sebuah kisi-kisi kehidupan yang tak lekang ditelan zaman. Sungguh melekat dalam ingatan, menyatu padu dalam qalbu.