Langsung ke konten utama

Masihkah ku mengabaikannya?

Kala mata ini masih dipinjamkan setitik energi dariNya...

masih bisa ku buka lembaran cinta dariNya,

sebuah kisi-kisi kehidupan yang tak lekang ditelan zaman.

Sungguh melekat dalam ingatan, menyatu padu dalam qalbu.




Ya...surat itu...

surat yang pertama kali ingin ku buka dalam perjalanan ke Kota Pelajar,

kota yang belum lama ini membuat satu ruang khusus di hatiku.

Ruang yang hembusan aromanya begitu semerbak meliputiku.

Warna-warni dindingnya mewarnai hidupku seperti kuas yang begitu sibuk kesana-kemari membuat goresan cat pada kanvas.

Itulah...Kota Yogyakarta.

Tak ragu ku membacanya dalam relung hati...

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,

lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging,

dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Maha suci Allah, pencipta yang paling baik.

Kemudian,sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari kiamat.

Qs 23 Al-muminun ayat 12-16

Sungguh momen ini begitu besar,

masihkah ku mengabaikannya?

Sungguh ini peringatanNya..

bahwa ajal kelak kan menjemput

bahwa orang tua yg disayang kan kembali padaNya

bahwa bakti mereka sungguh sangat tak sia-sia

bahhwa hanya rahmatNya yg dapat menolong kita semua

apakah aku mau menyadarinya atau acuh tak acuh?

peringatan yang datang karena cintaNya melalui mbah...

mbah sedang diberi ujian olehNya...

sakit yang ditakdirkan membuatnya begitu lemah lunglai dan kejadiannya begitu mengagetkan...

tiba-tiba sekali...

karena baru saja dua minggu lalu kami membersamainya dalam tawa dan canda.


oh...Yogya, kali ini aku menghampirimu dengan suasana sendu...

Senduku tak sendiri namun melaju bersama sendu keluarga baruku.

Dalam perjalanan yang panjang...

bukan saja ditemani tumpukan rindu yang menggebu namun juga detak jantung yang berpacu.

"badannya sudah dingin, tak ada lagi respon yang berarti, makanan atau minuman juga tak bisa masuk sedikit pun."

kabar itu dikirimkan oleh saudaraku via whats up  bapakku.

"sudah tenang saja, mbah ga papa kok..."
berusaha menenangkan.

Kami tetap melaju mengiring waktu...

meminta kekuatan sang Raja, Dialah Allah,Tuhan yang menguasai segala sesuatu.

Dan tibalah kami di hadapan mbah...

"mbah...assalamualaikum..."
mbah ini kami mbah...anak-anak mbah.."

Melihat keadaan mbah...di tempat tidur itu..

dalam hatiku mengadu...

"Ya Allah... Semoga Allah meringankan bebannya..

mengampuni dosanya...
memberinya kesabaran...
dan membuatnya bahagia...
dengan terus mengingatMu."

Itulah yang terjadi sekitar tiga minggu yang lalu...

kemarin...
17 Januari 2018...
kurang lebih pukul 21.30 WIB,
Allah begitu sayang pada mbah.

innalillahi wainnailaihii roojiun..

mbah berpulang ke pelukanNya
kami memohon doa dari sahabat semua...

semoga Allah mengampuni dosa mbah..dan memberikan tempat terbaik di sisiNya.

saat aku menulis syair dan cerita ini pun, mbah sudah dimakamkan...

tepat pukul 12.25 WIB

Selamat jalan mbah Suminten...
kebaikanmu terus terpatri di hati anak dan cucumu...

ku terus berusaha tuk tak abai akan ini...

Moga Allah senantiasa memberikan rahmatNya..
agar pertemuanku denganNya dan juga pertemuan muslim dunia disambut senyumanNya.


Komentar

  1. Semoga mbah khusnul khotimah, diterangkan kuburnya, ditempatkan disyurgaNya. Amiin yaa robbal 'alaminn.

    BalasHapus
  2. Semoga Almarhumah Mbah diberikan tempat yg terindah disisi Allah SWT. Aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin amin ya Allah..makasih banyak ya mba..

      Hapus
  3. Semoga Almarhumah Mbah diberikan tempat yg terindah disisi Allah SWT. Aamiin...

    BalasHapus
  4. Turut berduka cita ya, smoga mbah khusnul khotimah. Dan keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran.

    BalasHapus
  5. turut berduka cita, aku nangis bacanya nit.. semoga amal ibadah mbah diterima oleh Allah SWT. amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya Allah mun..makasihbanyak ya doanya..amin2 ya Allah

      Hapus
  6. Hiksss...semoga mbah diterima segala amal ibadahnya dan mendapatkan syurga-Nya aamiin...

    BalasHapus
  7. Semoga mbah di trima segala amal nya dan di lapangkan kubur nya...jd kangen mbah :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin2 ya Allah..makasih ya mba doanya..iya aku kuga kangen dan tinggal punya 2 mbah skrg mba..

      Hapus
  8. Balasan
    1. iya mba..moga neneknya selalu dlm lindungan Allah...mba

      Hapus
    2. iya mba..moga neneknya selalu dlm lindungan Allah...mba

      Hapus
  9. Semoga husnul khatimah ya mbak

    BalasHapus
  10. Innalillahi wainalillahi rojiun. Semoga si mbah husnul khatimah. Aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin2 ya Allah..makasih banyak mba doanya ya...

      Hapus
  11. Semoga mbah khusnul khotimah...diterangkan kuburnya...alfatihah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin2 ya Allah makasih banyak mba doanya ya..

      Hapus
    2. amin2 ya Allah makasih banyak mba doanya ya..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Double “N” 30 Hari Jago Blogging with Jeng Tetty

Setiap kali habis ngetik judul tulisan, pasti deh langsung Double “N” rasanya alias nano-nano. Nano-nano rasa pelatihan 30 Hari Jago Blogging ibarat pancaran cahaya lampu ini. “Kenapa nano-nano ?.” Karena disini aku mesti berpetualang mencari kata dan kalimat yang pas buat ditulis. Ya...begitulah singkatnya gambaran rasa Nano-Nano juga yang artinya campur aduk khususnya buat aku di pelatihan 30 hari Jago Blogging Batch 2 ini with Jeng Tetty Hermawati atau dikenal sebagai Tetty Tanoyo. Kalu penasaran sama tulisan-tulisan dan orangnya...yuk di ceki-ceki di www.tettytanoyo.co.com dan  www.momtanoyo.com Sila kunjungi blog jeng Tetty Terus....mau tahu gimana rasa Nano-Nanonya aku di pelatihan ini ? Sip...lanjut yuk... Jawaban dari Harapan Nano-nano pertama aku ini adalah tentang sebuah harapan, jadi dalam lubuk hati aku yang terdalam nih sahabat... aku berfikir kaya gini “gimana ya caranya biar bisa menyampaikan kebaikan tapi dengan cara yang kekinian?”. Atau ka

Keahlian yang Terlupakan

pernahkah mengalami kebingungan mencari pengurus jenazah atau bila mayit laki-laki namun hanya ada pengurus perempuan atau sebaliknya? Berkaca dari pengalaman pengurusan mayit mbah kemarin di Yogya... kami sekeluarga mendapat pelajaran besar, kami menyadari betapa pentingnya untuk memiliki keahlian dalam mengurusi mayit ini. Kebetulan, keluarga yang paham dalam pengurusan ini masih dalam perjalanan ke Yogya. Berbicara tentang kematian, tentu hal ini adalah sesuatu yang pasti akan terjadi pada makhluk hidup. Seperti yang Allah katakan dalam Al -Quran Qs Al-Anbiya surat ke-21 ayat ke-35: “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” Juga dalam Qs  Al-Mulk, surat ke-67 ayat 1-2: “Maha suci Allah yang ditanganNya (segala) kerajaan, Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup,untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih ba

Genggam tanganku, bersabarlah, perlahan ku pun kan melangkah (1)

Assalamualaikum sob, udah lama juga nih off nulis blog. Dan seakan banyak hal yang berseliweran di otak yang bisa aja ga ada manfaatnya kalau ga ditulis atau dishare ke orang lain. Ya mudah-mudahan aja bisa terus konsisten aktif di dunia kepenulisan dan bermanfaat untuk bekal ke akhirat. Amin-amin ya Allah. Sip... Tulisan kali ini sebenarnya jadi sebuah momok besar dalam dunia manusia. Serius pisan ya segala pake frase dunia manusia...😀. Kita mulai serius nih ya...kenapa sih dipilih judul "genggam tanganku, bersabarlah, perlahan ku pun kan melangkah?. Setiap kita pasti menyadari bahwa setiap manusia diciptakan dengan paket kelebihan dan kekurangan. Bahkan mungkin bagi sebagian orang yang dianugrahi banyak nikmat kasat mata yang bisa dinilai manusia seperti fisik yang sempurna, kecepatan dalam mempelajari sesuatu, rezeki yang seakan amat mudah menjemputnya,dll. Pun pasti ada sisi kekurangannya. Misalnya kurang dari sisi pengendalian emosi, kecerdasan spir