Langsung ke konten utama

Hakikat Cinta

Cinta...

Ku tak paham apa itu cinta

Maka pernah bahkan sering penderitaan terasa.

Seakan mengais cinta.

Mencari sosok dan tempat yang mungkin bisa mencintaiku apa adanya.

Dan tak pernah ku dapat.

Hanya perih semakin terpatri.


Cinta...

Ternyata sebelum meminta

aku telah dicintai...

Ternyata sebelum menangis

aku telah didekapi...

Ternyata sebelum mengejar

aku telah dinaungi.

Ternyata sebelum berucap

aku telah diliputi.


Cinta...

Hanya saat petunjukNya menyelimutilah,

Dia memberi pengertian yang hakiki.

Apa makna cinta,

Apa hakikat cinta,


Cinta...

Tak perlulah memaksa orang lain (makhluknya) untuk mencintai atau menerima kita apa adanya.

Karena pada hakikatnya...

Jika benar rasa ingin dicintai yang kita butuhkan maka DiriNya telah begitu dalam mencintai kita.

Cinta...

Hanya pantas kita korbankan apa-apa yang ada pada diri kita pada Dzat yang memang memiliki.

Bahkan diri kita pun adalah ciptaanNya yang segala apapun di diri kita adalah juga titipanNya.

Cinta...

aku dicipta olehMu wahai Rabb pemegang segala yang akan memuaskanku.

Cinta...

Sesungguhnya Engkau senantiasa membuatku ada dalam kondisi hanya bisa berharap kepadaMu.

Cinta...

Tak ada yang bisa memberiku manfaat atau pertolongan walau setetes air atau sebersit pikiran kecuali atas kehendakMu.

Cinta...

Wahai Rabb Pemilik Cinta

Anugrahkanlah Cinta yang benar pada diri diri kami, 

Sungguh Engkaulah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Jangan biarkan kami tertipu oleh musuh-musuhMu ya Rabb.

Genggam erat kami selalu dan biarkan kami senantiasa berada dalam keluasan cintaMu.

Tenangkan kami dalam keadaan dicintai dan mencintaiMu selalu.

Cukuplah Engkau Ya Rabb

Tak ada kuasa sedikitpun selainMu meski sesuatu itu sebesar zarrah.

Engkaulah..hakikat segala...

Engkaulah Muara segala.

Engkaulah Rumah Cinta kami...

Penuhilah kebutuhan kami Wahai Rabb Yang Maha memenuhi segala kebutuhan hambaNya.

Wahai Rabb yang Maha Hidup,

Hidupkanlah qalbu-qalbu kami dan jagalah kami di perjalanan ini.

Semoga pertemuan yang menyenangkan terjadi atas ijinMu kelak di akhir segala cerita dunia ini.

Aamiin aamiin ya Allah

Wallahu a'lam bisshawab





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guratan Terdalam

Sungguh sebenarnya aku seakan tak bisa memulai ini. Memulai kata yang menggambarkan kasih sayang diriMu yang bisa ku tuliskan. Entah darimana aku harus memulai ? karena terlalu banyak luapan perasaan yang tak dapat aku ungkapkan... meski beribu kata telah ku keluarkan.. namun tetap saja itu seakan tak pernah selesai... dan tak benar-benar melukiskan yang ku rasakan. Aku ada disini... sungguh belum lama ku tahu... bahwa aku diciptakan bukan untuk untuk merasakan segala apa yang Kau ciptakan di dunia ini. Bukan juga untuk bersenang-senang. Aku duduk disini sungguh memiliki sebuah pertanggungjawaban, apakah dudukku dalam menuju suatu tempat, ku lakukan karenaMu?... apakah atas dasar niat lain? Apakah hal yang aku lakukan selama aku duduk...adalah hal yang Kau benci? atau adalah hal yang Kau suka dan juga merupakan perintahMu? Aku disini sungguh memikirkan dan merasakan nikmatMu begitu besar. ya...Allah.. Sungguh Engkau hadirkan dua cahaya karuniaMu pada...

Bubur yang Tak Biasa (part 1)

assalamualaikum sahabat... ketemu lagi nih sama aku di catatan-anita, sekarang cuacanya lagi hujan di daerah ciputat... hujan-hujan gini cocoknya sih tarik selimut sama bobo cantik ya hehe..."setuju setuju??." * maksa banget ya...😁 Berhubung suami sudah sarapan dan berangkat mencari nafkah untuk istrinya yang katanya "tercantik" ini...eheem... *anita geer banget, Dan karena masih perlu istirahat juga karena perjalanan kemarin.. jadilah istrinya ini sambil rehat sambil bikin tulisan. Sedikit curhat ya sahabat,..ternyata nulis itu bikin kita happy loh (pasang muka bahagia 😊). Sebelum-sebelumnya aku terlalu serius kalau mau nulis di "buku pamungkas" nya aku. Jadi sedikit bocoran nih...buat sahabat, buku pamungkas aku itu buku catatan-anita yang nyata... biasanya di buku-buku tulis, binder, diary, atau apapun bisa hihi...ah sudahlah.. Back to the track, Kenapa sih aku ngomongin hujan atau tentang cuaca di awal ? karena sebenernya ...

Masihkah ku mengabaikannya?

Kala mata ini masih dipinjamkan setitik energi dariNya... masih bisa ku buka lembaran cinta dariNya, sebuah kisi-kisi kehidupan yang tak lekang ditelan zaman. Sungguh melekat dalam ingatan, menyatu padu dalam qalbu.