Langsung ke konten utama

Menemukan Pelangi Hati (Part 2)


"aku dengar...baru saja ku dengar suara ajaib itu...

wahai hati mengapa dadaku sembilu???
mengapa seperti ada yang menyeruak dari dalam qalbu???
mengapa terasa ada yang menekan sendi-sendiku...

dari qalbu...mendorong perlahan membuat darahku mengalir deras dan menegangkan otot-ototku??

mengapa??

mengapa reaksinya membuat otak ku memerintah mata ini...
memerintah mata ini untuk meluapkan air yang dikandungnya??

basah...
basah...
habislah semua tisu...

jangan
jangan
janganlah Afifa...
jangan menghabiskan tisu...
itu dari makhluk yang kini hampir punah...
itu dari makhluk yang sedang diberi perhatian khusus untuk penjagaannya...

(unsplash.com)


ambilah kain...
basuhlah...
basuhlah semaumu...
hingga kain menyatu dengan aliran air matamu...
(hati kembali menjawab)

ya...
ya...
akan kuambil kain...
agar tidak ku memberatkan tugas makhluk itu...
makhluk yang berubah menjadi tisu...

bagus Afifa...
walau kain juga berasal dari makhluk yang sama...
dia tetap bisa kau gunakan kembali...

tidak seperti tisu...
janganlah kau berlebihan menggunakannya...
nanti kau akan celaka...
(hati kembali menasehati)

celaka??
apakah aku akan celaka wahai hati??
bila aku melakukan sesuatu berlebih-lebihan seperti itu??

ya..
Afifa...
kau akan celaka saat kau berlaku berlebih-lebihan...
hindarilah prilaku pemborosan terkait sesuatu apapun...
(hati menegaskan perkataannya)

Siapa yang akan mencelakaiku hati??

aku tak mengerti??

apakah hanya karena memboroskan tisu aku akan dicelakai??
(tanya Afifa)

Tidak...tidak begitu Afifa..
aku khawatir...
aku sungguh khawatir...
bila engkau abai akan ini...
engkau akan terus melakukannya..

melakukan pemborosan...
terkait apapun...
sehingga Dia...
Dia tidak akan melimpahkan rahmatNya...

"hati...
apakah Dia...yang tadi namanya terdengar itu yang kau maksud??

"hati...
apakah aku boleh bertanya lagi??
ku harap engkau tak bosan dengan segala pertanyaanku...

"hati
aku mohon kau dengar baik-baik kali ini...
karena ini begitu penting bagiku...
karena ini adalah keresahan terdalam dariku...
siapkah kau untuk mendengarkanku??

(hati mengangguk setuju)

"hati...
selalu saja kau menyebut nama yang sama...
selalu saja kau mengatakan hal tentang Dia...
selalu saja..apa yang sedang terjadi padaku...kau kaitkan dengan Dia...

"hati...
apakah aku mengenalNya???

"hati siapa Dia?? yang namaNya tak bosan kau bisikkan padaku?
yang kurasa engkau begitu patuh padaNya...

setiap ada kesempatan untukku berbuat baik...
engkau selalu membisikkan...dengan lirih...
"lakukanlah..Afifa...lakukanlah...

namun aku terkadang mengabaikanmu..wahai hati...

apakah engkau tak marah padaku??

mengapa engkau tak marah padaku wahai hati???

tapi aku mendengar sesuatu dari telingaku...yang merasuk ke dalam rongga fikiranku...

"aku menyesal...
aku menyesal...mengapa tak ku lakukan kebaikan itu??

kata itu tergaung-gaung di telingaku...

apakah itu berasal darimu juga wahai hati??

hati..
jawablah aku...
hati...
aku butuh penjelasan gamblang darimu...

yang mungkin...
akan memberikan sebuah cahaya padaku...

aku tak masalah...
bila cahaya itu baru sedikit...

aku tak masalah...
karena aku begitu membutuhkannya...

aku tak ingin terus dalam duka
aku tak ingin terkubur merana
dan aku tak ingin terus tak berwarna...

"hati...
cepatlah...
aku tak sabar..
tak sabar menanti sebuah jawaban darimu...

mungkin...
setelah kau menjawabnya...
aku akan merasa riang
aku akan meninggalkan liputan kemeranaan
aku juga akan menemukan sebuah warna...

"apakah kau berfikir seperti itu juga wahai hati??

aku sungguh ingin memiliki warna...
walaupun...hanya putih...
walaupun tak semua manusia bisa melihatnya...

tapi setidaknya..
engkau bisa melihat warnaku...

hati..
ayolah...
jangan buat aku terpaku menunggu...

hati...
jangan terus membuat aku terganggu...

ingat...
kau sudah berjanji dan mengangguk padaku...
bahwa kau akan bersedia menjawab pertanyaanku....

(beberapa lama kemudian....)

hati...
apakah engkau masih disitu...
apakah engkau masih berada ditempatmu??

jangan pergi..wahai hati
tetaplah membersamaiku disini
kembalilah padaku wahai hati
aku akan tetap menanti...
meski lelah bergelayut menyelimuti diri...

bersambung...**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Double “N” 30 Hari Jago Blogging with Jeng Tetty

Setiap kali habis ngetik judul tulisan, pasti deh langsung Double “N” rasanya alias nano-nano. Nano-nano rasa pelatihan 30 Hari Jago Blogging ibarat pancaran cahaya lampu ini. “Kenapa nano-nano ?.” Karena disini aku mesti berpetualang mencari kata dan kalimat yang pas buat ditulis. Ya...begitulah singkatnya gambaran rasa Nano-Nano juga yang artinya campur aduk khususnya buat aku di pelatihan 30 hari Jago Blogging Batch 2 ini with Jeng Tetty Hermawati atau dikenal sebagai Tetty Tanoyo. Kalu penasaran sama tulisan-tulisan dan orangnya...yuk di ceki-ceki di www.tettytanoyo.co.com dan  www.momtanoyo.com Sila kunjungi blog jeng Tetty Terus....mau tahu gimana rasa Nano-Nanonya aku di pelatihan ini ? Sip...lanjut yuk... Jawaban dari Harapan Nano-nano pertama aku ini adalah tentang sebuah harapan, jadi dalam lubuk hati aku yang terdalam nih sahabat... aku berfikir kaya gini “gimana ya caranya biar bisa menyampaikan kebaikan tapi dengan cara yang kekinian?”. Atau ka

Keahlian yang Terlupakan

pernahkah mengalami kebingungan mencari pengurus jenazah atau bila mayit laki-laki namun hanya ada pengurus perempuan atau sebaliknya? Berkaca dari pengalaman pengurusan mayit mbah kemarin di Yogya... kami sekeluarga mendapat pelajaran besar, kami menyadari betapa pentingnya untuk memiliki keahlian dalam mengurusi mayit ini. Kebetulan, keluarga yang paham dalam pengurusan ini masih dalam perjalanan ke Yogya. Berbicara tentang kematian, tentu hal ini adalah sesuatu yang pasti akan terjadi pada makhluk hidup. Seperti yang Allah katakan dalam Al -Quran Qs Al-Anbiya surat ke-21 ayat ke-35: “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” Juga dalam Qs  Al-Mulk, surat ke-67 ayat 1-2: “Maha suci Allah yang ditanganNya (segala) kerajaan, Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup,untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih ba

Genggam tanganku, bersabarlah, perlahan ku pun kan melangkah (1)

Assalamualaikum sob, udah lama juga nih off nulis blog. Dan seakan banyak hal yang berseliweran di otak yang bisa aja ga ada manfaatnya kalau ga ditulis atau dishare ke orang lain. Ya mudah-mudahan aja bisa terus konsisten aktif di dunia kepenulisan dan bermanfaat untuk bekal ke akhirat. Amin-amin ya Allah. Sip... Tulisan kali ini sebenarnya jadi sebuah momok besar dalam dunia manusia. Serius pisan ya segala pake frase dunia manusia...šŸ˜€. Kita mulai serius nih ya...kenapa sih dipilih judul "genggam tanganku, bersabarlah, perlahan ku pun kan melangkah?. Setiap kita pasti menyadari bahwa setiap manusia diciptakan dengan paket kelebihan dan kekurangan. Bahkan mungkin bagi sebagian orang yang dianugrahi banyak nikmat kasat mata yang bisa dinilai manusia seperti fisik yang sempurna, kecepatan dalam mempelajari sesuatu, rezeki yang seakan amat mudah menjemputnya,dll. Pun pasti ada sisi kekurangannya. Misalnya kurang dari sisi pengendalian emosi, kecerdasan spir