Langsung ke konten utama

Cara belajar menjadi sabar, insya Allah

Tentang makna kesabaran, sudah tentu setiap orang memiliki stok sabar yang berbeda-beda.

Namun seiring berjalannya waktu, seiring pengalaman hidup yang dijalaninya, pasti setiap orang memiliki trik tersendiri untuk bisa bersikap sabar dalam menghadapi masalah kapanpun dan dimanapun.

Disini saya sebagai seorang hamba hanya ingin sharing tentang salah satu trik bagaimana menjadikan kita sabar.

Semoga bermanfaat dan semoga Allah memberikan kita kemampuan untuk selalu memperkuat kesabaran seperti pada ayatNya dalam Qs Ali-Imran ayat 200:

"Wahai orang-orang yang beriman !
Bersabarlah kamu
Dan Kuatkanlah Kesabaranmu
Dan tetaplah bersiap siaga
Dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

Semoga kita bisa mengaplikasikan ayat ini ya sahabat. Amin ya Allah.

Cara Belajar Sabar dari Kisah Nabi Yusuf AS

Sebelum kita meringkas kisah kesabarannya, mari kita simak beberapa kisahnya...

Pada suatu waktu Yusuf pernah berkata kepada ayahnya “wahai ayahku, sungguh aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, ku lihat semuanya sujud kepadaku.”

Lalu Yakub, ayah Yusuf berkata “ Wahai anakku ! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan) mu.

Kemudian ayahnya menambahkan “sungguh syetan itu musuh yang jelas bagi manusia.”

Sahabat, sesungguhnya mimpi Yusuf itu adalah dari Allah. Allah telah mengajarkan takwil mimpi kepada orang yang dikehendakiNya.

Allah juga menyempurnakan nikmatNya bagi keluarga Yusuf juga Yakub seperti pada kedua kakeknya yakni Ibrahim dan Ishak.

Ingatlah wahai sahabat, bahwa hanya Allah-lah  Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Sungguh Allah sangat mengetahui keadaan hamba-hambaNya dan juga akan memberi suatu ujian atau apapun dalam ranah kebijaksanaanNya dan tak pernah menzalimi kita.

Terkadang kitalah yang secara tidak sadar menzalimi diri sendiri salah satunya adalah dengan menjalani hal-hal di luar perintahNya yang membuat hidup kita menjadi kurang diridhoiNya.

Maka dari itu semoga kita bisa banyak belajar dari kisah para nabi dan orang-orang yang dikisahkan oleh Allah dalam Kitab Al-Quran, yang tiada keraguan di dalamnya qs 2: 2.

Kita lanjut kisah Yusuf ya sahabat...

Selang setelah mimpi yang dikisahkan Yusuf kepada Bapaknya, Saudara-saudara Yusuf yang berlainan bapak saling berbincang mengatakan bahwa Yusuf dan Bunyamin yakni adiknya lebih dicintai oleh Yakub padahal mereka merasa lebih kuat dibanding Yusuf dan Bunyamin.

Mereka mengira Yakub terlihat lebih menyayangi Yusuf dan Bunyamin dan menganggap hal itu merupakan suatu kesalahan.

Dalam perbincangan itu ada yang berkata “ bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah padamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik.”

Kemudian seorang yang lain berkata “ janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir,  jika kamu hendak berbuat.”

Lalu saudara-saudara Yusuf meminta ijin pada Yakub, dan Yakub belum mengijinkan bila Yusuf dibawa pergi oleh saudara-saudaranya.

Saudara-saudaranya Yusuf berkata “ wahai ayah kami, mengapa engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal kami semua menginginkan kebaikan baginya.”
“Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia bisa bersenang-senang dan bermain-main, dan kami pasti menjaganya.”

Begitulah janji saudara-saudara Yusuf.

Lalu ayahnya menjawab “ sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkanku dan aku khawatir dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya.”

Lalu saudaranya Yusuf berkata "jika dia dimakan serigala, padahal kami kelompok (yang kuat) kalau demikian tentu kami orang-orang yang rugi.”

Dan benarlah di dalam perjalanan mereka melakukan rencana tersebut, yakni memasukkan Yusuf ke dalam sumur.

Lalu Allah mewahyukan pada Yusuf “ engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadarinya.”

Kemudian, saat bertemu ayahnya pada petang hari, saudara-saudaranya berkata  sambil menangis “ wahai ayah kami ! sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan engkau tidak akan percaya kepada kami sekalipun kami berkata benar."

Saudara-saudaranya pun datang membawa gamis yang berlumuran darah yang palsu.

Pada saat itu Yakub tidak langsung percaya begitu saja, dia berkata “ Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu, maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku), dan hanya pada Allah saja memohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan.

Yusuf ketika itu masih di dalam sumur, lalu datanglah sekelompok musafir, mereka menyuruh seorang pengambil air, lalu menurunkan timbanya. Dan dia berkata “ oh, senangnya, ini ada seorang anak yang muda !."

Melihat ada keuntungan bagi mereka, lalu mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan.

Walau tersebunyi namun Allah tetap mengetahui perbuatan mereka.

Lalu para musafir menjual Yusuf dengan harga murah, hanya beberapa dirham saja karena mereka tak begitu tertarik sebenarnya pada Yusuf.

Orang dari Mesir yang membeli Yusuf pulang dan berkata pada istrinya “berikanlah padanya tempat (dan layanan) yang baik."

Orang Mesir itu adalah Al-Aziz dan istrinya yang merawat Nabi Yusuf.

Singkat cerita Istrinya itu pernah menggoda Nabi Yusuf ketika Nabi Yusuf sudah dewasa.

Walau akhirnya Al-Aziz mengetahui bahwa istrinya lah yang menggoda Nabi Yusuf karena pakaian Nabi Yusuf terkoyak dari belakang tapi tetap saja Nabi Yusuf dipenjara beberapa lama.

Di dalam penjara, Nabi Yusuf pernah mentakwilkan mimpi tawanan yang tinggal bersamanya dan ternyata temannya itu diberi kebebasan terlebih dahulu.

Walau Nabi Yusuf berpesan padanya untuk memberi tahu Raja bahwa beliau memiliki kemampuan menakwilkan mimpi, namun dengan ijin Allah temannya itu menjadi lupa.

Dan doa serta kesabaran Nabi Yusuf membuahkan hal manis di akhirnya.

Ketika tawanan yang bebas itu menjadi pelayan raja dan raja mengutarakan bahwa dia bermimpi sesuatu yang aneh yakni  ada tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya kering.

Lalu Nabi Yusuf mampu mentakwilkan mimpi Raja dan dipercaya menjadi bendaharawan di negerinya.

Lalu saudara-saudaranya berurusan dengan Yusuf  dan akhirnya yusuf mengenali saudaranya dan membuat strategi agar mereka kembali lagi.

Yusuf juga membuat strategi agar ayahnya mengetahui bahwa Nabi Yusuf masih hidup dan pada akhirnya saudara-saudaranya meminta maaf atas perbuatan mereka yang terdahulu yang menzalimi Yusuf.

Lalu setelah saudara-saudaranya meminta maaf dan Yusuf telah bertemu ayahnya, kemudian Yusuf bersikap seperti ini yang jelasnya dalam QS Yusuf, Surat 12 ayat ke 100 berikut :

Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana.

Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata,

“ wahai ayahku ! inilah takwil mimpi yang dahulu itu."

Dan sesungguhnya tuhanku telah menjadikannya kenyataan.

Sesungguhnya tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, Setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku.

Sungguh Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki.

Sungguh Dia yang Maha Mengetahui Maha Bijaksana.

Cara bersabar dari kisah Nabi Yusuf

Kita melihat bahwa Nabi Yusuf begitu bersabar saat diperlakukan tidak adil oleh saudara-saudaranya.

Dia tetap mengikuti takdir Allah karena Dia yakin Allah akan menjaganya.

Ketika difitnah oleh istri al-Aziz, Nabi Yusuf pun bersabar dengan cara menjelaskan kronologis yang sebenarnya dan tidak diam begitu saja.

Saat keputusan akhirnya tetap di penjara, Nabi Yusuf menjalaninya.
Dan jawaban atas kesabarannya dari Allah pun ternyata lebih indah, dengan kemampuan takwil mimpi dari Allah, Yusuf menjadi orang kepercayaan Raja dan akhirnya bisa membuka rahasia keburukan saudara-saudaranya pada ayahnya.

Kemudian disaat saudara-saudaranya meminta maaf akan perbuatannya, Yusuf berkata syetan telah merusak hubungan kami.

Sungguh ya teman-teman kesabaran Nabi Yusuf dan Nabi Yakub sebagai ayahnya sungguh dalam keadaan sabar tingkat tinggi.

Semoga kita bisa meneladani kesabarannya ya sahabat. Dan terbukti bahwa kesabaran itu bukannya dalam diam, tapi dengan usaha, doa, dan tawakal di akhirnya.

Cara belajar menjadi sabar 

Pertama

Mari kita ingat kembali sahabat bahwa apapun masalah atau ujian yang diberikan pada kita itu adalah sebuah fitrah seperti dalam Surat Al-Mulk ayat 1-2

"Maha suci Allah yang ditanganNya segala kerajaan, Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menciptakan MATI DAN HIDUP untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang  lebih baik amalnya?. Dan Dia Maha Perkasa Maha Pengampun."

Juga dalam QS AL-ankabut : 2-3

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “ Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”
Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang –orang yang dusta."

Jadi jelasnya sahabat, bahwa ujian itu diberikan pada kita karena Allah ingin mengetahui siapa yang lebih baik amalnya dan siapa yang benar atau dusta, jadi sudah seyogyanya kita berusaha bersabar dalam menerima ujian dariNya.

Kedua

Adukan semua masalah kepada Allah dengan cara mengingatNya sesuai dengan ayat 28 pada surat 13 Ar-Raad :

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram."

Insya  Allah dengan mengingat Allah dengan cara solat, doa, membaca quran, dan sharing dengan orang yang membimbing kita ke arah kebaikan insya Allah akan dibimbingNya kita menuju solusi yang datang dari arah yang tak terduga.

Selain itu Allah akan menganugrahkan ketenangan pada hati kita sehingga menghasilkan sebuah kesabaran.

Ketiga

Kembalikan semuanya pada Allah ketika kita mesti bersabar dalam ujian berupa musibah yang diberikanNya seperti pada Qs Al-Baqoroh ayat 156.

"(yaitu)  orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi roojiun.”

Jadi intinya segala yang kita miliki itu adalah titipan dan jika suatu saat Allah meminta atau mengambilnya kita ingat kembali bahwa itu semua adalah milik Allah dan kita hanya dititipi saja. Dari sana insya Allah kesabaran akan muncul pada diri kita.

Keempat

Mari kita ingat bahwa tujuan di berikannya ujian berupa musibah yang dimana kita mesti sabar dalam menghadapinya adalah di bawah ini yakni dalam Quran Surat Al-Hadid : 22-23


"Tiada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab ( Lauhul Mahfuzh ) sebelum Kami menciptakannya."

"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu."

"Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,
Yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir."

"Barang siapa berpaling (dari perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya Maha Terpuji."

Jadi jelas ya sahabat tujuan mengapa Allah memberi kita ujian musibah atau yang lainnya agar kita tidak bersedih atas apa yang hilang dan agar tidak terlalu bergembira atas anugrahNya.

Intinya tidak berlebihan dalam mengekspresikan sesuatu.

Kelima

Mari jadikanlah hanya Allah, Rasul dengan apa yang dibawanya yang ada sampai saat ini dan orang beriman sebagai penolong kita dalam keadaan apapun, seperti dalam Qs At Taubah : 16


“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman."


AllaH Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan

Semoga bermanfaat ya sahabat...
semoga kita bisa bersabar atas segala apapun ujian yang diberikan kepada kita...semangat...

wallahu alam
mohon maaf lahir dan batin
semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada kita.
amin-amin Ya Robbal'alamin.


Mari saling menolong dalam kebaikan dan kesabaran.





Komentar

  1. Semoga Aku bisa meneladani kesabran para anbiya mbk....sabar itu susah perlu latihan ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin2 ya Allah..iya mba..semoga kita bisa meneladaninya...meski sulit kita semangat ya mba..insya Allah diberi kemudahan olehNya...karena janjiNya dalam al insyirah bersama kesulitan pasti ada kemudahan...semangat mba...ku..

      Hapus
  2. Asyik bacanya jeng, mudah2an kita termasuk hambaNya yang sabar ya, dan insya alloh mendapatkan pahala sabar yang besar.amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah..segala puji bagi Allah..makasih ya jeng..buat semuanya..amin2 ya Allah...šŸ‘

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Double “N” 30 Hari Jago Blogging with Jeng Tetty

Setiap kali habis ngetik judul tulisan, pasti deh langsung Double “N” rasanya alias nano-nano. Nano-nano rasa pelatihan 30 Hari Jago Blogging ibarat pancaran cahaya lampu ini. “Kenapa nano-nano ?.” Karena disini aku mesti berpetualang mencari kata dan kalimat yang pas buat ditulis. Ya...begitulah singkatnya gambaran rasa Nano-Nano juga yang artinya campur aduk khususnya buat aku di pelatihan 30 hari Jago Blogging Batch 2 ini with Jeng Tetty Hermawati atau dikenal sebagai Tetty Tanoyo. Kalu penasaran sama tulisan-tulisan dan orangnya...yuk di ceki-ceki di www.tettytanoyo.co.com dan  www.momtanoyo.com Sila kunjungi blog jeng Tetty Terus....mau tahu gimana rasa Nano-Nanonya aku di pelatihan ini ? Sip...lanjut yuk... Jawaban dari Harapan Nano-nano pertama aku ini adalah tentang sebuah harapan, jadi dalam lubuk hati aku yang terdalam nih sahabat... aku berfikir kaya gini “gimana ya caranya biar bisa menyampaikan kebaikan tapi dengan cara yang kekinian?”. Atau ka

Keahlian yang Terlupakan

pernahkah mengalami kebingungan mencari pengurus jenazah atau bila mayit laki-laki namun hanya ada pengurus perempuan atau sebaliknya? Berkaca dari pengalaman pengurusan mayit mbah kemarin di Yogya... kami sekeluarga mendapat pelajaran besar, kami menyadari betapa pentingnya untuk memiliki keahlian dalam mengurusi mayit ini. Kebetulan, keluarga yang paham dalam pengurusan ini masih dalam perjalanan ke Yogya. Berbicara tentang kematian, tentu hal ini adalah sesuatu yang pasti akan terjadi pada makhluk hidup. Seperti yang Allah katakan dalam Al -Quran Qs Al-Anbiya surat ke-21 ayat ke-35: “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” Juga dalam Qs  Al-Mulk, surat ke-67 ayat 1-2: “Maha suci Allah yang ditanganNya (segala) kerajaan, Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup,untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih ba

Genggam tanganku, bersabarlah, perlahan ku pun kan melangkah (1)

Assalamualaikum sob, udah lama juga nih off nulis blog. Dan seakan banyak hal yang berseliweran di otak yang bisa aja ga ada manfaatnya kalau ga ditulis atau dishare ke orang lain. Ya mudah-mudahan aja bisa terus konsisten aktif di dunia kepenulisan dan bermanfaat untuk bekal ke akhirat. Amin-amin ya Allah. Sip... Tulisan kali ini sebenarnya jadi sebuah momok besar dalam dunia manusia. Serius pisan ya segala pake frase dunia manusia...šŸ˜€. Kita mulai serius nih ya...kenapa sih dipilih judul "genggam tanganku, bersabarlah, perlahan ku pun kan melangkah?. Setiap kita pasti menyadari bahwa setiap manusia diciptakan dengan paket kelebihan dan kekurangan. Bahkan mungkin bagi sebagian orang yang dianugrahi banyak nikmat kasat mata yang bisa dinilai manusia seperti fisik yang sempurna, kecepatan dalam mempelajari sesuatu, rezeki yang seakan amat mudah menjemputnya,dll. Pun pasti ada sisi kekurangannya. Misalnya kurang dari sisi pengendalian emosi, kecerdasan spir